PERJALANAN HIDUP~ Umurku sekarang 15 tahun, aku dilahirkan, dibesarkan, oleh seorang ibu yang sangat tulus menyayangiku, aku bangga kepada beliau, karena beliau aku bisa menjadi dewasa mandiri. ya, namanya juga manusia, pasti punya salah, aku dulunya nakal banget, suka bertengkar, ngerasani, pacaran, trus sukanya nakali orang,tapi aku juga manusia yang mempunyai hati, apalagi aku seorang Untukcara pemakaiannyapun cukup simpel anda hanya perlu mengiris beberapa siung bawang putih, lalu mengoleskannya pada wajah anda. Diamkan terlebih dahulu semala kurang lebih 10-15 menit sebelum anda membilasnya. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan, lakukan tips ini secara teratur. Mengobati jerawat dengan air jeruk nipis. KisahPenjaga Warnet. Selama 4 hari ini hidupku penuh dengan mengerjakan tugas tugas dan tugas, bahkan aku hampir tidak bisa tidur dengan nyenyak. Hari Jumat semua tugasku terselesaikan dan kupikir aku bisa tidur dengan nyenyak, eh ternyata aku malah nggak bisa tidur karena beberapa hari tidak tidur tepat waktu menyebabkan siklus tidurku Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd. NgakakSIH - Kelakuan kids zaman now di media sosial memang semakin tak terbendung. Mereka gampang sekali mengikuti tren di media sosial dan tidak memilih mana yang baik dan buruk bagi mereka. Seperti contohnya ketika ada tagar nakaldulubarusukses, mereka langsung mengunggah foto kelakuan nakal mereka.[post_ad]Sayangnya, banyak orang dewasa yang kemudian malah tertawa sinis melihat tingkah mereka. "Ya kali tong umur lu nyampai lu sukses," begitu kira-kira yang ada di pikiran orang dewasa. Nggak sampai di situ, meme-meme sindiran nakal dulu baru sukses juga bertebaran di media sosial yang bikin 10 meme 'nakal dulu baru sukses' yang menyindir kelakuan kids zaman now, seperti dihimpun NgakakSIH dari berbagai Sukses zaman now2. Sukses digamparin emak lu, tong!3. Njiiirrr~4. 5 tahun mau sukses itu belajar yang bener6. Buat para pembalap liar nih7. Jangan sampe nyesel ya8. Sukses digrebek Pak RT9. Sukses...10. Masuk acara tvtags meme nakal dulu baru sukses NgakakSIH - Kelakuan kids zaman now di media sosial memang semakin tak terbendung. Mereka gampang sekali mengikuti tren di media sosial dan tidak memilih mana yang baik dan buruk bagi mereka. Seperti contohnya ketika ada tagar nakaldulubarusukses, mereka langsung mengunggah foto kelakuan nakal mereka.[post_ad]Sayangnya, banyak orang dewasa yang kemudian malah tertawa sinis melihat tingkah mereka. "Ya kali tong umur lu nyampai lu sukses," begitu kira-kira yang ada di pikiran orang dewasa. Nggak sampai di situ, meme-meme sindiran nakal dulu baru sukses juga bertebaran di media sosial yang bikin 10 meme 'nakal dulu baru sukses' yang menyindir kelakuan kids zaman now, seperti dihimpun NgakakSIH dari berbagai Sukses zaman now2. Sukses digamparin emak lu, tong!3. Njiiirrr~4. 5 tahun mau sukses itu belajar yang bener6. Buat para pembalap liar nih7. Jangan sampe nyesel ya8. Sukses digrebek Pak RT9. Sukses...10. Masuk acara tvtags meme nakal dulu baru sukses 10 Meme 'Nakal Dulu Baru Sukses' Ini Nyindir Kids Zaman Now, Bikin Ngakak! Oleh viralyuk Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kebanyakan kids zaman now mengambil prinsip yaitu "Nakal Dulu Baru Sukses". Sebenernya kata "Nakal Dulu Baru Sukses" itu mitos atau fakta sih? banyak pendapat bahwa kata "Nakal Dulu Baru Sukses" itu hanya lah mitos belaka. Namun tak jarang juga anak yang nakal banyak yang sukses, karena mereka mau berusaha berubah ke yang lebih baik. Jadi kalian jangan sesekali berpikir bahwa anak yang nakal tidak bisa sukses. Tetapi disini saya tidak mengajarkan teman teman untuk nakal ya......Kriteria yang membuat kebanyakan anak nakal sukses di masa dewasa nya dan suskses dalam dunia kerja karena mereka memiliki beberapa faktor antara lain mengambil resiko Anak nakal cenderung lebih berani dalam bertindak dan mengambil resiko dari setiap tindakan nya. Di sisi lain dia berani bertanggung jawab untuk mengambil suatu keputusan. bertindak di bandingkan berpikir Arti dari banyak bertindak dibandingkan berpikir yaitu mereka akan lebih banyak bertindan. Namun tindakan tersebut pun tidak lepas dari pikiran yang matang dan berbagai perbandingan. bersosialisasi dan memiliki banyak temanMereka akan lebih memiliki banyak relasi atau temen karena mereka sangat mudah bersilosialisasi dengan banyak orang dari berbagai kalangan. sikap di saat dewasa menjadi pribadi yang lebih dewasa Banyak sekali pendapat yang pro dan kontra terhadap prinsip "Nakal dulu baru sukses" ini. Kenapa sih pro? Dan kenapa kontra? Nah aku jelasin yah Pro dengan prinsip "Nakal dulu baru sukses" Mereka yang pro terhadap prinsip ini yaitu mereka yang berpikir nikmatin dulu kenakalan mumpung masih muda tanpa memikirkan kerugian apa yang akan di alami di masa tua. Pro boleh aja asal lebih ke arah yang positif yaitu dengan kamu nakal dan gak mau berhenti mencoba hal hal yang baru yang membuat sukses nantinya. Tapi ko kenapa banyak yang kontra? Karena prinsip "Nakal Dulu Baru Sukses" lebih mengarah untuk menerapkan hal hal negatif dimasa muda. Lebih banyak main, narkoba, clubing, bahkan sex bebas. Kan menjadi kontra jika hal tersebut di jadikan prinsip. Sebenernya boleh nakal dulu baru sukses asal nakal nya dalam hal yang positif bukan nya malah merusak masa depan. Memang kamu yakin setelah kamu dewasa akan sukses jika melakukan hal hal negatif? Ayolah kita menjadi remaja yang taat akan norma norma dan bisa menolak godaan godaan negatif. Banyak orang yang berpendapat bahwa sukses itu di raih dengan cara kerja keras, tekun, dan banyak belajar. Sebenernya pendapat tersebut ada benernya juga jika kita ingin sukses mengapa tidak ambil istilah "Baik Akan Berbuah Sukses" mengapa tidak? Iyah kan? Lihat Lyfe Selengkapnya Beberapa tahun yang lewat, gagasan “Nakal Dulu Baru Sukses” sempat tercetus kembali sebagai sebuah motto kolektif muda-mudi kinyis-kinyis yang ingin menghabiskan masa mudanya hanya dengan bersenang-senang saja. Kalau saya tidak salah ingat, Nakal Dulu Baru Sukses NDBS kembali bergema setelah Younglex dan Awkarin merilis sebuah lagu berjudul “Bad” di Youtube. Younglex dan Awkarin memang bukan pencetus dari NDBS itu. Tetapi, merekalah salah dua orang yang berhasil menghidupkan dan memopulerkan kembali NDBS—bukan YNTKTS—dalam jagat muda-mudi lewat lagunya yang… uhuk bagus itu. Siapa yang sangka, influence dari NDBS ternyata luar biasa hebat. Bahkan sampai-sampai, oleh beberapa remaja, NDBS itu telah menjadi way of live dan termaktub dalam kehidupan sehari-hari mereka—tidak terkecuali dalam kehidupannya di sekolah. Untuk menyebut contoh, NDBS sering sekali digunakan oleh kawan saya yang tidak pernah serius belajar dan berkelakuan ngaudubillah itu untuk membenarkan perilaku yang tidak tepat. Seolah ada jaminan bahwa sebagian dari perilaku nakal bisa menjamin kesuksesan. Menariknya, gelagat dan respon mereka selalu sama tiap kali diingatkan oleh guru “Gakpapa, gua mah nakal dulu baru sukses!”. Jawaban ini tentu membuat kita bertanya-tanya. Memangnya apa itu Nakal Dulu Baru Sukses NDBS? Remaja dan Nakal Dulu Baru Sukses Nakal Dulu Baru Sukses sebenarnya adalah sebuah konsepsi narasi yang menarik untuk ditelaah. NDBS adalah sebuah ide mengenai transformasi diri dan sebuah spirit pembuktian, bahwa, orang yang dulunya nakal akan tetap bisa sukses. Ada proses perubahan dari yang tadinya minus menjadi plus. Sekilas memang NDBS terdengar sangat optimistis, tetapi kendatipun begitu, kian hari makna dari NDBS itu semakin bergeser. Menurut hemat saya, sekurang-kurangnya hari ini narasi NDBS bisa kita maknai dari dua sisi yang berlainan. Ia bisa bermakna positif, tetapi juga bisa bermakna negatif. Pertama, NDBS dalam makna positif adalah sebuah ide yang bisa dipakai sebagai cara muda-mudi kinyis-kinyis Baca Anak remaja itu untuk menikmati sekaligus mengeksplor banyak hal. Ya. Memang betul. Jean Piaget dalam Psikologi Perkembangan mengatakan bahwa masa remaja memang adalah masa-masa di mana anak mengalami fase eksploratif. Di fase ini, anak memang sedang gemar-gemarnya mencari tau banyak hal, memperoleh pengalaman baru, dan mengobrak-abrik pengetahuan yang ia telah peroleh sebelumnya. Spirit NDBS ini oleh mereka, dijadikan sebagai bahan untuk tidak khawatir dalam melangkah dan berani mengambil keputusan-keputusan tidak biasa. Singkatnya, oleh mereka, menjadi nakal adalah sebuah konsekuensi logis dari keputusan yang diambil dalam rangka menuju sukses. * Kedua, NDBS dalam makna negatif adalah sebuah ide yang bisa dipakai sebagai cara anak untuk menormalisasi kemalasan, perilaku tidak menyenangkan, dan hal-hal yang hedonis atas nama “masa depan”. Ini jelas berlainan dengan definisi NDBS yang pertama. Dalam konsep yang satu ini, NDBS lebih diartikan sebagai alasan anak untuk bertindak careless, kontraproduktif, dan justru malah berorientasi pada kemunduran. Masa depan dalam konsep NDBS yang negatif ini adalah sebuah label yang dikorbankan agar anak bisa merasa baik-baik saja. Oleh karenanya, tidak jarang, NDBS ini malah justru membuat anak terjerat hal-hal yang tidak diinginkan. Memiliki spirit transformatif selayaknya konsepsi awal NDBS adalah hal yang bagus. NDBS mungkin mirip dengan konsepsi hijrah yang banyak beredar. Niat awalnya baik. Konsepsi dasarnya bagus. Hanya saja, beberapa orang gagal mengaplikasikannya secara komprehensif sehingga terjadi pergeseran makna. Di sekolah, NDBS perlu untuk dibentengi bersama sehingga tidak menjadi “penyakit” akibat salah kaprah itu. Guru dalam hal ini perlu menjadi teman baik siswa agar tau kebiasaan-kebiasaan yang berdampak terhadap pergaulan mereka. Guru harus bisa menjadi teman, sekaligus mitra anak untuk berkembang. Menjadi Mitra Anak Anak nakal sering sekali mendapatkan label tidak menyenangkan di sekolah. Anehnya, label itu seringkali datang dari gurunya sendiri. Padahal sebagai pendamping peserta didik, guru ikut punya andil dalam membentuk iklim belajar yang nyaman untuk anak, bukan sebaliknya. Artinya, selain memiliki keahlian pedagogis dan retoris di depan papan tulis, guru juga perlu memiliki pendekatan untuk menjadi teman dan mitra anak di luar aktivitas mengajar. Guru harus dijauhkan dari citra ngomel, nyubit, dan nyabet. Tetapi, dekat dengan citra ngobrol, ngajak, dan nemenin. Oleh karenanya, dalam hal ini, guru penting untuk bisa merubah orientasi pendidikan dari yang tadinya hanya berpusat pada akademik, jadi berorientasi pada anak. Menjadikan anak sebagai orientasi utama pendidikan adalah salah satu gagasan penting yang perlu dibangun di sekolah. Ada beberapa alasan mengapa hal tersebut amat vital. Pertama, berorientasi besar hanya kepada akademik akan menciptakan anak yang seperti robot. Mereka hanya tau belajar dan belajar tanpa mempertimbangkan aspek sosial. Kedua, berorientasi besar hanya pada akademik akan menciptakan iklim belajar yang timpang sebab guru akan cenderung memberi atensinya kepada mereka yang pintar saja. Bukan sebaliknya. Kasus ini sering terjadi. Saya kira tidak sedikit guru-guru di negeri ini yang justru malah jauh dari anak nakal dan anak bermasalah, padahal tujuan mendidik dan mencerdaskan ini harus merata. Salah satu kendala besar dalam mendidik anak-anak nakal dan bermasalah ini biasanya terletak pada pendekatan. Seringkali mereka hanya diberi pendekatan pembiasaan-behavioris yang sangat mengandalkan stimulus-respons. Mendidik mereka, kadang hanya dimaknai sebagai kegiatan menghukum atau memberikan beban kognitif yang tidak esensial untuk perubahan perilakunya. Ketimbang menjadi teman dan mintra mereka, guru kadang-kadang malah jadi oposisinya. Dalam hal ini oleh karenanya, saya kira kita perlu untuk mengembalikan spirit positif NDBS. Memberikan treatment positif terhadap masa depan anak dan semangat menggapai kesuksesan. Mengembalikan Spirit NDBS Positif Nakal Dulu Baru Sukses NDBS menurut hemat saya akan bisa menjadi alternatif menarik untuk diterapkan kepada anak-anak nakal dan bermasalah. Memang betul bahwa NDBS dengan makna yang positif belum memiliki kerangka ilmiah. Tidak ada jaminan bahwa ketika sekarang anak nakal, maka masa depannya pasti sukses. Tidak ada jaminan pula bahwa ketika sekarang anak nakal, maka di masa depan cita-citanya akan tercapai. Tetapi kendatipun demikian, optimisme untuk sukses itu harus tetap dibangun agar anak tidak kehilangan harapan. Oleh karena itu, menurut hemat saya, dalam hal ini penting untuk kita menanamkan pada anak beberapa hal berikut. Pertama, sukses itu hak siapa saja. Tidak ada patokan bahwa orang yang sukses adalah melulu mereka yang hidupnya lurus. Jadi, it is okay kalau anak sering dicap sebagai anak nakal. Justru malah karena hal tersebut, anak jadi punya peluang untuk bisa menangkis omongan orang, bahwa anak yang sering dicap nakal juga bisa sukses. Kedua, sukses itu perlu tahapan. Oleh karenanya, biarkan anak untuk eksplorasi banyak hal, tetapi jangan lupa ingatkan bahwa masa depan tidak akan pernah dimenangkan oleh mereka yang malas—sebab nakal tidak sama dengan malas. Ingatkan anak untuk jangan takut dalam mengambil hal-hal ber-resiko. Jadikan resiko sebagai tantangan untuk pelan-pelan menata masa depan. Ketiga, untuk bisa sukses, orang perlu untuk berdamai dengan banyak hal—termasuk masa lalunya. Jangan biarkan anak overthinking terhadap label anak nakal yang disematkan kepadanya. Biarkan masa lalu jadi masa lalu, berikan stimulus positif bahwa masa depan mereka masih cerah dan sangat bisa untuk diubah. *** Ketika membaca tulisan singkat ini, mungkin anda akan bertanya-tanya Apakah saya orang yang sukses sehingga bisa-bisanya membuat tulisan seperti ini. Anda mungkin juga bertanya Apakah saya sudah jadi guru dan pendamping yang baik sehingga kok bisa-bisanya sangat enteng untuk berargumen sebagaimana anda baca di atas. Jawabannya tentu saja Belum. Tulisan ini saya buat sebagai upaya untuk merefleksikan sekaligus mereorientasi NDBS ke dalam konotasinya yang positif. Sebagai calon guru dan calon pendidik saya mengerti betul bahwa ini adalah tugas yang berat. Oleh karenanya, perlu usaha yang panjang dan tidak main-main. Mari kita jadikan pendidikan sebagai alat yang ramah untuk mencapai kesuksesan anak. Mari ciptakan pendidikan yang betulan mampu menjadikan anak yang dulunya nakal, menjadi sukses di masa depan. Tabik! Mahasiswa pendidikan di UIN Jakarta yang kebetulan juga adalah aktivis pendidikan di Tangerang Selatan

gambar nakal dulu baru sukses